Kamis, 03 November 2011

[One-shot] The Bad turn into an Angel (SeoKyu / Hyelim)



Genre : One-shot, Romance, School, Violence
Rating : PG-15
Word Counts : 3,220
Note : Hi All!! hhhee, I’m back with new ff, this time is SeoKyu couple. Kebetulan ada beberapa orang yang request ff buat couple ini. kk. Dan lagi aku ingin membuat sesuatu hal yang berbeda. Biasanya kalau menulis ff YoonHae, aku tidak pernah bisa melepaskan bayang-bayang sifat asli keduanya. Itu sebabnya aku ingin mencoba sesuatu hal yang baru dengan menjadikan Seo and Kyu sebagai castnya. kkk Mianhae ya kalau karekter mereka disini beda banget sama yang aslinya.
Happy Reading All!!

The Bad turn into an Angel
Seohyun x Kyuhyun x Hyelim
Sendirian Ia di kantin sekolah untuk menikmati makan siang yang tadi diambilnya menggunakan nampan. Terlihat sekotak susu murni, serta sayuran yang ditumis dan nasi serta lauk pauknya yang lain.
Kyuhyun pun memulai suapan pertamanya, tiba-tiba seorang murid perempuan datang mendekati dengan setoples coklat di tangannya.
“Oppa, untukmu!” Gadis itu dengan manis dan lugunya.
“Oh, terimakasih.” Kyuhyun menyambut seraya membungkuk sedikit sebagai ungkapan.
Tampak lagi beberapa gadis lainnya yang memberikan kado juga pada Kyuhyun yang sebenarnya saat itu tidak sedang ulang tahun. Siswi-siswi itu memang selalu seperti itu setiap harinya, dan tak lupa juga menyisipkan sepucuk surat yang berisi sebuah puisi pemujaan atau kata-kata puitis yang berupa sebuah permohonan. Meminta laki-laki itu untuk menjadi kekasih mereka.
Kyuhyun hanya bisa menghela nafas selepas kepergian para gadis itu dari hadapannya. Ia mulai lelah dengan perlakuan para gadis yang begitu merisihkannya.
Dari balik tembok tampak lagi seorang perempuan yang mengawasi dari kejauhan, kejadian itu. Ia pun lekas memasang tatapan tajam dengan kedua matanya menyempit dan kedua alisnya terangkat, kemarahan pun teraut jelas di wajahnya.
~서 ♥ 규~
“Ya, Ya, Ya!! Cepat angkat tangan kalian!!” Sambil memasukkan kedua tangan ke dalam kantong rompi seragam sekolah, Gadis itu pun dengan nada bicaranya yang kasar dan raut wajah yang sangar memaksa para siswi lain untuk menuruti perintahnya. Dikumpulkannya para siswa perempuan yang membuatnya kesal di halaman belakang. “Sekali lagi aku peringatkan pada kalian agar jangan pernah memberikan kado atau hadiah apapun pada Kyuhyun Oppa! Kalian Paham?” Tegas Seohyun.
“Bagaimana kalau surat atau kue?” Siswa perempuan yang tengah berlutut sambil mengangkat tangannya itu pun lekas memberanikan diri untuk bertanya.
“Permen bagaimana?” Yang lain ikut menambahkan.
“Tetap tidak boleh! Kyuhyun Oppa adalah milikku, selamanya hanya milikku.” Seohyun menekankan kembali nada bicaranya. “Sekali lagi aku temukan kalian memberikan sesuatu dalam bentuk apapun, aku tidak segan-segan untuk menghukum kalian seperti ini lagi.” Ancamnya.
“Memangnya dia pikir dia siapa, seenaknya saja.” Salah satu dari siswa perempuan lainnya dengan suara pelan mencibir.
“Ya! Ya! Kau!” Seohyun pun tak luput dari pendengarannya akan perkataan gadis dengan rambut dikuncir dua itu. “Berdiri kau!” Perintahnya langsung.
“Aku?” Gadis yang tadi ketahuan mencibir pun tampak begitu ketakutan.
~서 ♥ 규~
Waktu istirahat pun berlalu dengan sangat singkat, para muridnya yang tengah berkeliaran bergegas memasuki ruang kelas masing-masing. Tampak juga disana Seohyun yang beranjak dari halaman belakang, berjalan dengan angkuh dan seraut wajah penuh kemenangan pun terpancar dari senyumannya yang sedikit dimiringkan. Dua orang pesuruhnya pun, Krystal dan Jessica segera mengekor di belakang mengikuti.
Para siswi yang tadi mereka kumpulkan pun lekas berhambur dengan mimik wajah masam dan cemberut. Beberapa diantara mereka menyempatkan diri untuk mencibir lagi sesaat setelah Seohyun tak tampak di penglihatan.
“Padahal dia bukan pacar Kyuhyun Oppa, apa hak dia melarang kita untuk mendekatinya.”
“Benar-benar. Gadis itu sungguh sangat keterlaluan.” Sahut yang lainnya mengiyakan.
“Aish, rambutku penuh dengan permen karet.” Gadis berkuncir yang tadi ketahuan mencibir pun merengek.
~서 ♥ 규~
Rambutnya yang panjang dihiasi bando pun lekas diuraikan, bibir bawah dicengkramnya dengan gigi atas lalu matanya mengerling mengikuti tiap langkah yang dibuat oleh Kyuhyun. Laki-laki yang baru memasuki ruang kelas bersama beberapa buku tebal di pelukannya itu langsung menjadi sorot perhatian karena wajahnya yang tampan dan parasnya begitu rupawan.
“Hai, Seohyun!” Sapanya pada gadis yang sudah siap menebar pesona itu lalu duduk di bangku barisan belakang.
Tentu saja hati Seohyun langsung mengembang, Ia begitu kegirangan karena senang. Merona merah delima pipinya untuk waktu sejenak, mengingat senyum mematikan lelaki pujaannya itu. Sementara kedua temannya hanya memandang geli sambil menggelengkan kepala melihat tingkah Seohyun yang sekejap berubah lagi menjadi seorang malaikat.
Flashback Story
Sudah hampir dua tahun berlalu sejak cinta pada pandangan beberapa kalinya dengan Kyuhyun berlalu. Laki-laki yang usianya 1 tahun di atasnya itu pun, berhasil mencuri separuh hati dan jiwanya. Ia pun memutuskan untuk naik tingkatan agar bisa satu kelas dengan sang pujaan. Usahanya pun berbuah manis, karena meskipun Ia gadis nakal yang suka membentak tapi Seohyun adalah gadis pintar dengan IQ melebihi rata-rata. Namun demi Kyuhyun pula, setiap kali ada test ujian gadis itu selalu mengalah agar nilainya tak melebihi dari score yang laki-laki itu peroleh. Beberapa kali ia menyalahkan jawabannya sendiri agar tetap menjadi nomor dua dan Kyuhyun tetap menjadi peringkat pertama di kelas juga sekolah.
Setiap mengikuti lomba yang diadakan, bukanlah kemenangan yang diinginkan tapi berada dekat laki-laki itu. Pernah sekali Ia juga mengalah dalam mengikuti lomba sains, alhasil Kyuhyun tanpa menyadari apapun menerima juara satu dan selalu Seohyun menjadi juara dua. Ia sungguh senang bukan karena menjadi juara, melainkan bisa berdiri berdampingan saat menerima piala juga sesi berphoto bersama laki-laki itu. Photonya yang tengah tersenyum lebar sambil mendekatkan posisi berdirinya agar menempel di bahu Kyuhyun, dan raut wajah berbunga-bunga melebihi mekarnya karangan bunga yang tengah dipeluknya itu pun menjadi photo abadi yang tak pernah menua dan tersimpan apik dalam dompetnya.
Namun cinta itu masih terpendam dan sulit untuk diungkapkannya, karena Ia tahu Kyuhyun tak mungkin menjalin hubungan dengannya. Laki-laki itu hanya fokus pada sekolah juga kursus piano yang diambilnya.
Pernah juga sekali Seohyun karena ingin terus mengawasi laki-laki itu. Ia pun yang tak mempunyai minat apalagi keahlian, memberanikan diri untuk mengikuti kursus yang sama. Hasilnya tentu saja diluar dari apa yang diharapkan, beberapa hari guru kursusnya tersebut libur mengajar karena harus dilarikan ke rumah sakit setelah mendapat serangan jantung saat mendengar permainan piano Seohyun yang asal.
“Seohyun, apa yang kau lakukan disini?” Kyuhyun yang baru datang pun sontak terkejut mendapati gadis itu berada di tempat kursus yang sama dengannya.
“Aku . . . tidak ada. Aku tadi hanya mampir sebentar untuk melihat-lihat.” Jawabnya ragu dengan raut wajah lugu dan berhasil menyembunyikan kebenaran bahwa ialah penyebab utama sang wanita paruh baya itu dilarikan menggunakan ambulans.
“Ngomong-ngomong apa yang terjadi dengan Bu Chaerim? kemarin beliau baik-baik saja.” Tanya Kyuhyun lagi.
“Tidak tahu, Oppa. Tadi saat aku datang, beliau sudah seperti itu.” Sahutnya berdalih.
Kyuhyun pun hanya mengangguk percaya sementara Seohyun coba sembunyikan raut wajah bersalah di balik senyum paksaan yang terselip sedikit kekhawatiran.
Flashback End
Seohyun pun mengingat sejenak apa saja yang telah dilakukannya demi Kyuhyun yang mungkin tidak sadar dengan semua pengorbanan yang telah diberikannya dengan sepenuh hati. Gadis itu pun lekas merekahkan senyum tipis sesaat setelah mendapati Kyuhyun tengah menunduk masih dengan buku-buku yang tak pernah habis dibacanya. Ia lekas melototkan matanya ke arah para siswi lain yang coba mencuri kesempatan untuk memandangi Kyuhyun, mereka langsung ketakutan dan lekas mengalihkan perhatian.
~서 ♥ 규~
Lagi, seperti hari-hari sebelumnya dan umum dilakukan oleh sekolah lainnya. Membunyikan bel sebagai tanda pelajaran berakhir di waktu yang tepat meskipun terkadang sedikit terlambat namun sangat ampuh menghilangkan kesuntukan yang mulai mengusik benak. Mereka pun lekas bersorak gembira, sudah tak sabar lagi untuk segera beranjak dan terbebas dari suasana kelas yang membosankan juga sekolah yang selalu ketat akan peraturan-peraturannya.
Seohyun dengan tas ransel di punggung dan rambut yang sekarang di gelung ke atas, berjalan berjejer di koridor bersama dua sahabatnya. Langkah mereka tampak begitu santai, mulut mereka pun berkomat-kamit mendendangkan salah satu lagu dari girlband terkenal ‘2NE1 – Hate U’
“I hate u eee ,” Seohyun melantunkan lagu itu.
“Omo!” Krystal mendadak menghentikan lenggokan pinggulnya. “Lihat itu!” Pintanya sambil memegangi pundak Seohyun.
“Kenapa?” Seohyun bingung.
“Aish, bukankah itu Hyelim?” Jessica mengarahkan telunjuknya pada seorang gadis yang tengah berdiri dekat pagar sambil menenteng sebuah bingkisan. Gadis dari sekolah lain itu pun lekas melengkungkan bibir, mengangkat pipi dan menyipitkan matanya untuk tersenyum manis pada Kyuhyun yang berlari menghampiri.
Seohyun yang mengawasi dari kejauhan pun mulai kesal, “Aish, sepertinya dia masih belum jera juga setelah kejadian malam itu.” Geramnya. “Padahal sudah beberapa kali aku mengingatkannya agar jangan temui Kyuhyun Oppa lagi.”
“Tapi sepertinya Kyuhyun Oppa juga menyukai Hyelim. Satunya-satunya gadis yang diperlakukan dengan begitu baik oleh Kyuhyun Oppa hanyalah dia. Apa kau tidak merasa curiga?” Jessica memanas-manasi.
“Ah, tidak mungkin.” Bantah Seohyun yakin. “Aku tahu, Kyuhyun Oppa masih belum mau pacaran. Jadi tidak mungkin dia mempunyai hubungan dengan gadis itu.”
“Tapi tidak menutup kemungkinan kalau Kyuhyun Oppa menyukainya, bukan?” Tambah Krystal membuat Seohyun tersulut api cemburu.
Nafas dihembuskan melalui mulut, dengusan kasar seraya membuang muka pun dilakukannya. “Mungkin sebaiknya kita beri pelajaran lagi gadis itu.” Seohyun sambil meremas-remas tangan lalu mengepalkannya.
“Benarkah? Kapan?” Jessica begitu bersemangat.
“Setelah dia selesai berbincang dengan Kyuhyun Oppa.”
“Oh, baik-baiklah.” Krystal dan Jessica menggangguk kepala mereka pelan untuk mematuhi.
~서 ♥ 규~
Gadis berponi tebal dan bertubuh cukup tinggi itu tersandar di tembok belakang sekolah sesaat setelah Seohyun mendorongnya. Gadis itu pun tak gentar, segera dilototkannya mata untuk membalas tatapan Seohyun yang murka.
“Ya, Kau!!” Seohyun seraya menoyor kepala Hyelim, sementara Jessica dan Krystal membantu dengan memegangi erat kedua tangan gadis itu agar tak berkutik. “Ku sudah katakan berapa kali padamu agar jangan mendekati Kyuhyun Oppa lagi, apa kau lupa dengan apa yang terjadi padamu minggu lalu? Hah!!” Bentaknya di akhir kalimat.
“Ya!! Sebenarnya apa salahku padamu?” Hyelim coba berontak. “Aku tidak pernah sekalipun menghinamu atau pun mengejekmu, juga tidak pernah melakukan hal buruk padamu.”
“Apa kau masih belum paham? Atau kau bodoh?” Nada bicara Seohyun yang terdengar angkuh masih belum berubah. “Kyuhyun Oppa hanya boleh pacaran denganku, dia adalah milikku!” Tegasnya.
Sekarang giliran Hyelim yang mendengus lalu tersenyum mengejek, “Sejak kapan?”
“Sejak . . .” Seohyun gelagapan mencari jawaban. “Nanti, saat Kyuhyun Oppa sudah lulus sekolah.” Tegasnya berkelik.
“Berarti aku masih punya harapan, bukan begitu?” Hyelim tak kalah tajam menautkan kedua bola matanya pada Seohyun.
“Aish, kau ini!!” Seohyun naik darah. Segera dicakarnya wajah Hyelim dengan kukunya yang panjang lalu menjambak rambut gadis itu dengan penuh amarah. Hyelim pun lekas membalas juga dengan melakukan hal yang sama.
“Ya, Seohyun!” Jessica dan Krystal tak berniat untuk melerai, mereka pun menjadi penonton setia pertarungan yang semakin sengit antara kedua murid pelajar itu.
Pada akhirnya Hyelim pun terhempas ke tanah, wajahnya dipenuhi goresan-goresan merah dan rambutnya acak-acakan. Dasi yang tadi menyelip di antara kerah kemeja pun melorot ke bawah.
Seohyun yang juga terluka lekas mengarahkan telunjuknya ke gadis itu, “Ini adalah peringatan terakhir untukmu! Kelak kalau kau masih berani melawanku, aku tidak segan-segan untuk menghabisimu.” Ancamnya.
“Wah, Seohyun! Aku tidak menyangka bahwa sekarang kemampuan dalam berkelahi semakin hebat saja.” Krystal sambil menepuk pundak sahabatnya itu.
Seraya merapikan rambutnya yang berantakan juga rompi yang dikenakan Seohyun pun menyahut dengan bangga. “Tentu, aku sudah berlatih keras demi menjaga Kyuhyun Oppa dari gadis-gadis yang hanya akan merusak masa depannya.” Akhirnya sambil mengatur lagi hembusan nafasnya yang tersengal-sengal. “Ayo kita pergi!!” Ajaknya pada Krystal dan Jessica kemudian berlalu dari hadapan Hyelim yang telah berhasil ditaklukkan.
“Lihat saja, akan kubalas kau!!” Teriak Hyelim lantang untuk menantang. Namun Seohyun tak menggubris, Ia tetap melenggang ke depan dengan raut wajah penuh kemenangan.
Tampak dari kejauhan Kyuhyun tengah mengerjapkan mata dan terhenti sejenak sambil memegangi pintu mobil. Ia menengok ke arah dimana Seohyun dan kedua sahabat karibnya berjalan di tepian dan hanya memperlihatkan punggung mereka saja. “Apa yang terjadi? Sepertinya tadi aku mendengar ada keributan.” Benaknya. “Ah, sudahlah! Lupakan!” Digelengkannya kepala lalu masuklah Ia ke dalam mobil yang sudah siap dikemudikan oleh sang sopir.
~서 ♥ 규~
Langit malam yang gelap tampak begitu hitam nan pekat, gemuruh suara angin pun berhembus lembut di telinga. Terlihat selebaran-selebaran yang berserakan di sekitarnya tengah berterbangan. Tampak pula di tembok-temboknya coretan-coretan kata kotor serta sumpah serapah dan tak ketinggalan tulisan puitis serta gambar-gambar aneh hasil karya seniman jalanan.
Berjalan Seohyun seorang diri sambil menyumpal telinganya dengan earphone, suara musik keras pun membuatnya tuli dari semua suara di luar sana. Tangan dimasukkannya ke dalam kantong jaket warna merah dengan motif garis-garis itu. Sambil mengunyah permen karet yang rasa manisnya telah habis, dengan langkahnya yang gontai ditelusurinya jalan perkomplekan.
Di salah satu lorong kecil, tepat di samping sebuah butik yang telah tutup. Segerombolan gadis bersiap untuk menghadangnya. Tiba-tiba saja mereka berjalan dari arah belakang, lalu menarik ke dua lengannya dengan paksa. “Ya!! Kalian Siapa!!” Seohyun coba melepaskan diri. Punggungnya pun di dorong kasar ke tembok, persis seperti yang pernah dilakukannya pada gadis lain.
Kedua bola matanya pun terbelalak, sosok gadis yang tadi tertutup oleh bayangan hitam ternyata adalah gadis yang sudah dikenalnya. Sorot lampu jalanan pun memperjelas penglihatannya. “Hyelim, kau!!!” Sontak Seohyuk kaget. “Bagaimana mungkin?” Ia heran.
“Bukankah aku sudak katakan, aku akan membalas semua perlakuanmu padaku. Selama ini aku diam bukan berarti karena aku takut padamu.” Hyelim mencengkram dagu Seohyun.
Seohyun mendengus lalu mengalihkan pandangannya. “Aku tidak menyangka, aku pikir kau adalah gadis lugu, baik hati yang akan menjadi saingan beratku. Ternyata kita sama saja, sama-sama anggota gengster?”
“Aku tidak sama sepertimu karena levelku lebih di atasmu. Kau  hanya seorang murid biasa yang coba jadi malaikat pelindung untuk Kyuhyun-mu itu.” Hyelim meremehkan lalu tersenyum miring untuk merendahkan. “Sebaiknya balasan apa yang tepat untuk gadis sepertimu? Apa perlu aku memotong rambutmu yang panjang ini sampai botak?” Ucapnya kasar.
“Ya, lepaskan aku!” Seohyun berontak. Lekas ditendangnya pergelangan kaki gadis itu lalu memukul ke dua gadis lainnya lagi dengan kepalan tangannya. Ia pun segera berlari untuk menyelamatkan diri.
Di saat yang bersamaan terlihat Kyuhyun yang baru keluar dari mini market dengan sekantong plastik softdrink dan makanan ringan lainnya. Ia lekas menolehkan kepalanya melihat seorang gadis yang masih belum diketahui identitasnya, tengah dikejar-kejar oleh tiga orang gadis.
Ia pun tanpa pikir panjang segera mencari tahu karena penasaran. Ditemukannya Seohyun yang terduduk di tanah dan hampir saja dikeroyok oleh Hyelim dan kawan-kawan. “Apa yang kalian lakukan?” Pekiknya segera.
“Oh, Kyuhyun Oppa!!” Hyelim tersentak kaget. “Ini tidak seperti yang kau lihat, aku hanya melakukan pembelaan diri.” Ia tertawa renyah, sekejap raut wajahnya yang tadi siap menghabisi nyawa seseorang berubah seketika.
Kyuhyun hanya menghela nafasnya, segera ditariknya pergelangan tangan Seohyun dan membantu gadis itu bangkit. “Kelak, jangan menganggunya lagi. Apa yang terjadi pada kita tak ada hubungannya dengan Seohyun.” Lekas dibawanya Seohyun pergi dari hadapan gadis itu lalu beranjak dan menghilang di ujung jalan.
Terlihat kekusutan di wajah Hyelim yang telah kalah, kedua temannya yang lain pun tak bisa berbuat banyak untuknya.
~서 ♥ 규~
Rambutnya yang tadi dikuncir pun kini terurai dan beberapa helainya berkibaran tertiup angin. Segera dinaikkannya resleting jaket untuk menghangatkan tubuhnya yang sedikit menggigil. Kakinya yang menjuntai ke bawah pun diayunkan, tampak disana air sungai mengalir dengan lembutnya.
“Untukmu!” Kyuhyun lekas mengambil posisi duduk sambil menyerahkan sekaleng softdrink kepada gadis itu.
“Terimakasih, Oppa.” Sahut Seohyun enggan.
“Kemarilah!” Kyuhyun dengan sapu tangan-nya lekas mengelap wajah Seohyun yang lecek. Ia pun tertawa kecil, “Apa kau masih melakukan hal-hal bodoh?” Tanyanya.
“Hal bodoh? Apa maksud Oppa?”
“Meminta para gadis agar jangan mendekatiku.”
“Oh, itu . . .” Seohyun menundukkan wajah lalu mengangguk. “Jadi, Oppa sudah tahu.”
“Kenapa? Kenapa kau melakukannya?”
“Karena Oppa sendiri yang pernah bilang bahwa Oppa ingin pacaran setelah lulus sekolah. Tapi gadis-gadis itu tetap saja mendekatimu dengan memberikan bingkisan-bingkisan lalu memintamu untuk menjadi kekasih mereka.” Jelas Seohyun dengan lugu.
Kyuhyun tertawa kecil, “Kau tidak seharusnya bersikap seperti itu. Mereka boleh saja mengagumiku, tapi kalau memintaku untuk menjadi pacar mereka. Aku tidak bodoh dan asal terima tanpa melihat dulu latar belakang mereka.”
“Ne!!” Seohyun terkejut.
“Aku pernah sekali mendengar kalau mencintai itu karena perubahan, itu namanya adalah perjanjian. Tapi kalau berubah menjadi seseorang yang lebih baik, tidak masalah bukan?”
Seohyun lagi-lagi menganggukkan kepalanya.
“Seorang gadis, tidak baik bertengkar seperti tadi apalagi membentak dan menghardik gadis lainnya.” Kyuhyun yang tadi masih mengelap wajah Seohyun dengan sapu tangan lekas memperhatikan bekas-bekas luka cakar di wajah gadis itu. “Alasan kenapa aku tidak menerima Hyelim, karena aku sudah tahu seperti apa tabiatnya.” Ungkap Kyuhyun.
Seohyun semakin tak mengerti.
“Cukup tunggu beberapa bulan lagi. Biarkan aku yang lebih dulu menyatakan kalau aku menyukaimu, bisakan?”
“Ne!!” Seohyun kembali dibuatnya terkejut.
“Benar. Beberapa bulan saja. Jadi kau tidak perlu melakukan hal-hal bodoh itu lagi hanya untuk melindungiku. Kau paham?”  Kyuhyun seraya mencolek hidung gadis itu, Ia pun tersenyum melengkung sambil mengusap kepala Seohyun.
“Ngomong-ngomong darimana Oppa tahu kalau aku sering bertengkar dengan gadis lain?” Seohyun mulai membuka obrolan ringannya lalu meneguk nikmat softdrink di tangan kanannya.
“Tadi di sekolah saat kau mengumpulkan para siswi di halaman belakang, lalu bertengkar dengan Hyelim sepulang sekolahnya. Aku melihat Hyelim yang keluar tergopoh-gopoh dari tempat yang sama denganmu, terlihat sekali raut wajahnya yang kesal.” Urai Kyuhyun lebih detil.
“Lalu bagaimana Oppa tahu kalau aku menyukaimu?”
“Tentu saja karena semua gadis di sekolah menyukaiku dan tak terkecuali kau.” Jawabnya dengan penuh percaya diri.
“Aish, menyebalkan sekali. Padahal aku sudah berusaha untuk tidak terlihat seperti gadis lainnya yang terus mengejar-ngejarmu.” Gerutu Seohyun.
“Tetap saja pada akhirnya juga akan ketahuan.” Sahut Kyuhyun membungkam Seohyun untuk terus bicara. “Cheers!!” Ia pun lekas mengajak gadis itu untuk bersulang menggunakan kaleng softdrink di tangan mereka masing-masing.
Seohyun hanya bisa merekahkan senyumnya simpul.
Mereka pun sejenak duduk di tepian sungai dekat jembatan penghubung daerah komplek dan pertokoan yang berjejer. Sinar rembulan yang tampak menerangi dan cahaya terpantul mengambang di atas air sungai.
~서 ♥ 규~
Beberapa Bulan Kemudian
Di sela langkahnya, Kyuhyun pun tersenyum sumringah mengingat semua hal yang telah dilakukan Seohyun untuknya. Ia baru sadar bahwa penyebab guru les pianonya masuk rumah sakit adalah gadis itu. Ia juga baru tahu bahwa dirinya alasan kenapa gadis seperti Seohyun naik tingkatan dan selalu mengikuti tiap lomba.
Dengan membawa sebuah boneka berbentuk malaikai dimana terdapat sayap di punggungnya, Ia pun terus berjalan ke depan di tepian trotoar untuk menemui seseorang.
Seorang gadis yang menantinya sedari tadi dengan mengenakan kemeja putih polos, rambut dikuncir dan diberi hiasan pita. Lalu rok sepanjang lutut berwarna coklat serta sandal high heels. Seohyun pun berdiri dekat sebuah patung berbentuk angsa yang terpajang di pusat taman.
“Seohyun!!” Panggil Kyuhyun lembut.
Seohyun pun berbalik, “Kau sudah datang, Oppa!” Sambut Seohyun tak kalah lembutnya.
“Untukmu!” Kyuhyun pun memberikan boneka itu pada Seohyun.
 “Angel?” Seohyun mengernyitkan dahinya.
“Aku ingin memberikan boneka devil padamu, tapi sepertinya Angel jauh lebih cocok untuk sosokmu sekarang.” Sambung Kyuhyun disertai pujian dan ejekan.
“Apa makasudmu Oppa?” Seohyun merengutkan wajahnya.
Kyuhyun pun lekas melengkungkan bibirnya senyum lalu merangkul bahu gadis itu, “Ayo, kita pergi!”
“Tapi apa maksud Oppa tadi?” Seohyun masih ingin membahasnya.
Langkah mereka pun terhenti tepat dekat air mancur.
“Bukankah dulu kau adalah seorang devil yang selalu siap memangsa siapapun yang mendekatiku. Tapi sekarang ku sudah tahu alasannya kenapa kau melakukan semua itu, karena kau adalah angel yang menjadi pelindungku.”  Kyuhyun menatap mata Seohyun dalam. “Dan sekarang biar aku yang mengatakan lebih dulu kalau aku menyukaimu.” Tambahnya lagi. “Seohyun, aku menyukaimu.” Bisiknya lalu mendekat wajahnya ke wajah Seohyun.
Gadis itu terus saja diam mendengarkan Kyuhyun yang sibuk dengan kata-katanya. Kyuhyun pun lekas memberikan ciuman hangat nan lembut pada Seohyun yang mulai memejamkan mata sambil meremas boneka malaikat yang masih di genggamannya, lalu menikmati kecupan sayang itu.
Beberapa pasang mata yang berdatangan ke taman pun lekas mengalihkan pandangan mereka sejenak untuk melihat dua sejoli itu saling mengasihi.
Sejenak waktu yang terasa lambat berlalu begitu cepat, keduanya pun jadi salah tingkah. Kyuhyun menggaru kepalanya, sementara Seohyun lekas mengigit giginya sendiri.
“Ngomong kenapa di hasil akhir kelulusan kau turun ke peringkat 5, apa yang terjadi?” Kyuhyun mencari topik pembicaraan.
“Oh, itu. Aku sendiri tidak tahu, mungkin karena aku jarang belajar.”
Perbincangan ringan itu pun mereka lakukan di tiap langkah yang mereka buat sambil menyusuri taman kota yang indah.
“Sebenarnya, sejak aku tahu Kyuhyun Oppa juga menyukaiku. Sejak itu aku menjadi seorang pemalas dan aku juga tak ada niat untuk belajar. Mungkin usahaku untuk mendapatkannya dulu juga bisa jadi dorongan untukku bisa belajar lebih giat.” Batin Seohyun. “Tapi sudahlah. Lagipula sekarang kami sudah lulus, tinggal melanjutkan ke perguruan tinggi.” Ia bicara dalam hatinya.
END



Tidak ada komentar:

Posting Komentar